AI Makin Canggih, Berikut 5 Skills Yang Tidak Bisa Digantikan AI

AI Makin Canggih, Berikut 5 Skills Yang Tidak Bisa Digantikan AI

Hi coders! setelah sekian lama minco tidak posting blog, akhirnya kali ini minco akan update skills yang tidak bisa digantikan AI.

Generasi ini sedang menghadapi persaingan kerja yang sangat ketat. Tidak hanya bersaing dengan sesama pencari kerja, tetapi juga dengan kemajuan teknologi seperti artificial intelligence (AI) dan otomatisasi mesin. Menurut laporan McKinsey Global Institute, 15% tenaga kerja global, atau 400 juta pekerja, mungkin akan kehilangan pekerjaan karena AI pada tahun 2030. Pekerjaan seperti data entry, customer service, buruh pabrik adalah beberapa pekerjaan yang rawan diotomatisasi dengan AI.

Namun, meskipun kemajuan teknologi AI adalah sebuah hal yang tidak terhindarkan, para calon pencari kerja dapat mempersiapkan diri dan beradaptasi dari sekarang. Para pencari kerja juga dapat mengasah soft skill dan hard skill yang relevan dengan kebutuhan industri. AI juga tidak boleh dipandang sebagai lawan alih-alih tempatkanlah AI sebagai tantangan dan kawan untuk berkembang ke dalam peradaban era teknologi yang lebih maju.

Untuk para mahasiswa dan pencari kerja, berikut adalah beberapa skills yang tidak bisa digantikan AI dan berguna untuk mempermudah jalanmu mencari pekerjaan impian. Daftar di bawah ini dihimpun dan beberapa sumber yang sudah dikurasi.

Problem Solving

Meskipun saat ini tersedia banyak tools AI yang mempermudah penyelesaian sebuah masalah, problem solving skill tetap menjadi skill spesial yang perlu diasah. Kemampuan menyelesaikan masalah bukan hanya soal mencari solusi, tetapi juga tentang bagaimana manusia menciptakan ide, merancang strategi, dan membuat upaya yang kreatif. Skill set ini tidak dimiliki oleh AI maupun mesin!

Skill penyelesaian masalah juga menjadi salah satu skills yang tidak bisa digantikan AI dan skills yang dicari oleh para profesional SDM di LinkedIn dan terdaftar dalam LinkedIn’s Most In-Demand Skills of 2024.

Komunikasi

AI Makin Canggih, Berikut 5 Skills Yang Tidak Bisa Digantikan AI Dunia Coding

AI mungkin saja melakukan obrolan seperti berkomunikasi dengan manusia, tetapi AI tetap tidak bisa menggantikan proses komunikasi dua arah yang natural, penuh empati, dan face to face. Dengan memiliki kemampuan komunikasi, kamu dapat bernegosiasi dengan klien, meminta kenaikan gaji, presentasi produk dengan lancar, menyampaikan keluhan, dan lainnya.

Berbeda dengan mengobrol ke AI yang seringkali terjadi kesalahan persepsi dan tidak nyambung. Kemampuan komunikasi yang diasah dengan baik akan membuka berbagai peluang dan networking yang lebih luas. Maka dari itu komunikasi adalah skills yang tidak bisa digantikan AI dan akan sulit dilakukan oleh AI.

BACA JUGA: Anak IT Gaharus Ngoding! 5 Pekerjaan Tanpa Coding di Bidang IT Paling Populer

Literasi Digital

Tingkat literasi digital di Indonesia adalah yang terendah diantara negara-negara ASEAN, yaitu sebesar 65%, masih kurang dibandingkan dengan negara tetangga ASEAN yang rata–rata sudah menyentuh 70%.

Rendahnya tingkat literasi ini berkaitan erat dengan banyaknya kasus penipuan secara online, judi online, penyalahgunaan media sosial, dan lain sebagainya. Hal ini perlu perhatian khusus dari pemerintah dan warga negara sendiri untuk bersama-sama meningkatkan tingkat literasi ini.

Di tengah kemajuan teknologi yang makin masif, mahasiswa dan para pencari kerja wajib semakin banyak membaca dan memahami hal-hal dasar tentang teknologi, seperti mempelajari cara kerja media sosial, internet, mengidentifikasi penipuan, dan lain sebagainya.

Teamwork dan Kolaborasi

Selanjutnya skills yang tidak bisa digantikan AI adalah Skill membangun dan bekerja dalam sebuah tim berhubungan erat dengan kemampuan komunikasi, kerja sama, dan  interpersonal. Kemampuan ini diperlukan untuk mempertajam empati, dealing dengan orang lain, memaksimalkan potensi diri dan orang lain.

Orang yang memiliki kemampuan teamwork yang baik juga akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan kerja. Mereka akan lebih mawas diri dan mengerti cara merespon krisis dan konflik dengan kedewasaan emosional.

Kecerdasan Emosional dan Fleksibilitas Mental

Di era digital yang menuntut adaptasi yang cepat seringkali menimbulkan kondisi mental dan emosi yang kurang stabil. Namun, melatih diri menjadi pribadi yang lebih cerdas secara emosional dan memiliki persistensi akan membuat kita lebih kuat dan agile.

Dua kemampuan ini sulit untuk diukur dan seringkali hanya bisa dirasakan ketika sedang menghadapi krisis kehidupan dan konflik. Kemampuan ini menuntut diri untuk memahami bagaimana cara mengelola emosi dan menghadapi situasi sulit. Jika kamu merasa sulit untuk mengendalikan emosi dan tidak stabil secara mental, kamu dapat berkonsultasi dengan profesional seperti psikolog atau psikiater.

Dari kelima skills yang tidak bisa digantikan AI yang disebutkan, adakah kemampuan yang belum kamu asah? Kamu masih punya waktu untuk berlatih dan mengasah skills tersebut dari sekarang. Selain itu, mahasiswa dan para pencari kerja tidak perlu merasa terancam dengan kehadiran AI, alih-alih anggaplah sebagai peluang untuk mengembangkan diri.

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *