
Bagaimana cara menjadi product manager? mudah banget, apply kerja dan ketrima. Sesimpel itu ya sebenarnya. Tapi untuk mencapai tingkatan itu tentunya tidak mudah ya. Banyak hal yang harus dipersiapkan dan skill yang harus dikuasai baik hardskill maupun softskill.
Sebelum kita ulas bagaimana cara menjadi product manager, pastikan kamu udah baca artikel mimin sebelumnya ya tentang Tugas dan Prospek Kerja Product Manager. Artikel itu membahas dari apa itu product manager sampai prospek kerja dari product manager di Indonesia.
Skill Yang Dibutuhkan Product Manager
Hal yang perlu kamu tahu mengenai bagaimana cara menjadi product manager adalah dengan mengetahui beberapa skill yang dibutuhkan. Untuk menjadi product manager tentunya harus dibekali beberapa skill yang nantinya akan mempermudah kamu sebagai product manager. Skill-skill tersebut antara lain sebagai berikut.
Komunikasi

Komunikasi ini merupakan suatu hal yang bisa dilakukan semua orang. Tetapi berkomunikasi dengan baik belum tentu bisa dilakukan banyak orang. Komunikasi bagai product manager ini sangat penting, karena sebagai product manager nantinya akan bekerja sama dengan banyak orang seperti Developer, UI/UX Designer, Quality Assurance, dan banyak bagian lainnya. Belum lagi selain berkomunikasi dengan orang-orang IT, product manager juga dituntut untuk mengkomunikasi productnya kepada stakeholder dan juga bagian-bagian lainnya seperti tim promosi, tim partnership, dan lainnya.
Maka dari itu dibutuhkan skill public speaking yang bagus dalam presentasi ataupun mengkomunikasi apa yang menjadi ide product agar eksekusinya sesuai dengan yang diharapkan.
Problem Solving
Skill yang harus dimiliki semua product manager adalah problem solving. Softskill ini sangat dibutuhkan agar ide product yang dihasilkan benar-benar berhasil. Tentunya hal ini tidak bisa dilakukan dengan ngide ngasal aja ya. Tetapi perlu dilakukan analisa pasar, analisa user persona, data aktifitas user, dan lainnya. Dari data yang didapat tentunya bisa dijadikan acuan untuk menjadi pertimbangan dalam inisiasi product nantinya.
Selain itu sebagai product manager harus benar-benar pintar dalam memikirkan ide product supaya nanti product yang dihasilkan dapat menyelesaikan problem dari user itu sendiri. Banyak hal yang bisa dilakukan antara lain bisa dengan melakukan interview user, melakukan survei pengguna, dan memang harus memiliki kepekaan terhadap masalah. Dan part terpenting dalam membuat sebuah product yang baik adalah jangan langsung ke solusi. Lakukan analisa yang benar-benar matang sehingga solusi yang ditawarkan benar-benar menjawab problem user.
Copywriting
Setelah membahas 2 skill yang memang sifatnya softskill, sebagai product manager kamu juga membutuhkan skill copywriting. Terdengar aneh memang, tetapi sebagai product manager skill ini akan sangat membantu kamu dalam membuat PRD (Product Requirement Document) yang mana berisi tentang detail product itu sendiri. PRD ini sangat dibutuhkan dalam develop product untuk developer maupun scrum tim yang didalamnya.
Design
Selanjutnya hardskill yang pasti dibutuhkan oleh product manager adalah skill desain. Desain yang dihasilkan ini bukan desain dari tampilan product ya, tetapi lebih ke skech atau berupa wireframe. Sebagai product manager kamu minimal paham bagaimana flow yang diinginkan dari sebuah fitur di aplikasi. Sehingga dari gambaran kasar tersebut bisa memudahkan dalam berkomunikasi dengan tim UI/UX dalam mendesaign tampilan aplikasinya nanti.
Banyak aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk membuat skech atau wireframe seperti Mockflow, Miro, FluidUI atau bisa dengan Figma.
Cara Menjadi Product Manager

Setelah kita mengerti nih skill-skill apa saja yang minimal kamu harus kuasai untuk menjadi product manager, selanjutnya mimin akan kasih tahu gimana sih cara menjadi product manager versi mimin.
Selanjutnya yang paling penting untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara menjadi product manager dengan membekali diri dengan pengalaman dan portofolio. Sekedar untuk tahu, product manager itu tidak bisa bekerja sendiri. Berbeda dengan developer yang bisa belajar codingan dan membuat portofolio dan jam terbang tanpa bantuan orang lain. Begitupun juga UI/UX designer, untuk membuat portofolio dia bisa melakukannya sendiri dengan langsung membuat desain.
Berbeda dengan product manager, untuk mendapatkan pengalaman dia perlu membentuk tim yang terdiri minimal UI/UX Designer dan Developer. PRD yang sudah dibuat tidak akan menghasilkan pengalaman jika tidak ada eksekusinya di sisi desain maupun development. Karena pengalaman yang dihitung tentunya tak hanya dari perancangan, melainkan juga implementasi dan juga improvement ketika product itu selesai dibuat.
Tetapi jangan risau, kamu tetap bisa membuat portofoliomu dengan menggunakan case-case tertentu. Misal melakukan analisa untuk ide improvement beberapa aplikasi yang sudah ada seperti Gojek, Tokopedia, Shopee, dan aplikasi lainnya. Atau kamu sendiri bisa melakukan analisa disekitarmu untuk mengatasi sebuah permasalahan dari user, sehingga menghasilkan ide product baru yang relevan untuk dijalankan.
Atau cara yang jelas untuk menjadi solusi ini adalah dengan melakukan magang di perusahaan tertentu. Dengan melakukan magang kamu akan belajar bagaimana sebuah product dirancang sampai dengan dijalankan. Selain portofolio bertambah, hal ini juga bisa menambah pengalaman kerjamu.
Nahh point dari penjelasan diatas adalah pentingnya membekali diri dengan memperbanyak portofolio dan menambah pengalaman, selain beberapa skill yang memang harus tetap diasah ya untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara menjadi product manager yang baik.
Itu ya teman-teman sharing mimin mengenai bagaimana cara menjadi product manager. Kalau kamu ada pendapat lain, ngobrol di kolom komentar yak!