Gimana Cara Bikin Aplikasi?

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana bisa orang-orang seperti Mark Zuckerberg bisa membuat Facebook ? Atau menteri pendidikan kita saat ini yaitu seorang Nadiem Makarim yang bisa membangun sebuah aplikasi startup seperti Gojek dengan inovasinya yang memudahkan banyak orang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Gimana sih cara bikin aplikasi tersebut? Lalu apakah mungkin dari kita membuat aplikasi sendiri? di artikel kali ini kita akan membahas hal tersebut tetapi lebih banyak membahas dari segi teknisnya yaitu di bagian IT atau proses development sistemnya.

Tahapan Pembuatan Aplikasi

Dalam menjawab pertanyaan cara bikin aplikasi, dibutuhkan tahapan yang sangat panjang dan akan melewati beberapa proses dari ide, desain sampai nantinya ngoding. Berikut adalah detail dari tahapan yang biasanya dilakukan banyak orang untuk membuat aplikasi.

Cari Masalah

Mencari masalah yang dimaksud disini bukan bikin onar ya, tetapi menganalisa permasalahan yang ada disekitarmu supaya kamu dapat menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Setelah menemukan latar belakang masalah yang bagus, langkah selanjutnya adalah mencari solusi berupa produk yang akan kamu ciptakan dengan aplikasi. Contohnya, kamu melihat birokrasi atau pengurusan surat-surat di balai desamu lama dan tidak efektif. Nah kamu bisa menciptakan aplikasi berupa aplikasi desa yang didalam sistem tersebut, masyarakat dapat mengurus surat yang mereka butuhkan melalui smartphone atau website saja.

Pada tahapan ini outputnya adalah ide, jadi pastikan ide yang kamu peroleh sangat matang dan memiliki latar belakang yang kuat. Karena pada dasarnya aplikasi atau ide bisnis akan terus bertahan ketika kita dapat menyelesaikan permasalahan yang dialami banyak orang.

Menganalisa Sistem

Bagian ini biasanya dilakukan oleh seorang system analyst. Seorang system analyst bertugas untuk merancang sistem, melakukan riset teknologi, dan tentunya analisis sistem yang nantinya akan diimplementasi pada aplikasi yang akan dibuat. Biasanya pengalaman sangat dibutuhkan ketika menganalisis sebuah sistem karena akan semakin banyak referensi yang diperoleh untuk bekal merancang aplikasi yang akan dibangun.

Untuk menjadi system analyst, kamu membutuhkan beberapa hardskill maupun softskill. Dari hardskill kamu harus bisa mengoperasikan Microsoft Office, yang mana software ini akan berguna untuk menuliskan rancangan dari sistem yang akan dibangun. Selain itu kamu harus mengenal juga tentang teknologi yang digunakan untuk membuat database seperti SQL, MongoDB, Firebase, dan lainnya. Terdapat banyak sekali DBMS (Database Management System) yang bisa kamu pilih untuk diimplementasikan pada aplikasimu.

Selanjutnya untuk softskill yang perlu kamu kuasai untuk menjadi system analyst adalah kemampuan dalam menganalisa sesuatu, yang ini erat kaitannya dengan critical thinking dan problem solving.

Membuat Desain Produk

Pada tahapan ini merupakan salahsatu tahapan yang penting dalam pembahasan cara bikin aplikasi kali ini. Bagian ini biasanya dipegang oleh seorang UI/UX designer. UI/UX designer bertugas untuk mendesain rancangan aplikasi yang ditelah dibuat oleh sistem analyst. Pada UI/UX didalamnya juga terdapat beberapa tahapan seperti wireframing, ux research, ux writing, desain, sampai dengan prototyping.

Ketika melalui tahapan ini, selain membuat tampilan yang estetik dan indah perlu diperhatikan juga pada bagian user experience. Yang mana user experience sendiri adalah sudut pandang dari pengalaman pengguna dalam berinteraksi atau dalam menggunakan aplikasi kita. Kenapa ini penting, karena nantinya user merupakan orang-orang yang akan memakai aplikasi kita. Sehingga efeknya ketika aplikasi kita memiliki UX yang jelek maka akan berdampak pada reputasi buruk pada aplikasi kita, user-user akan meninggalkan aplikasi kita, dll.

Output yang dihasilkan tentunya berupa desain aplikasi yang siap di convert/slicing kedalam bentuk code.

Baca Juga : Anak IT Gaharus Ngoding! 5 Pekerjaan Tanpa Coding di Bidang IT Paling Populer

Development

Proses pada tahap ini bisa dikatakan proses inti dari pembuatan aplikasi. Bagian ini biasanya diperankan oleh Programmer. Didalam dunia programming sendiri didalamnya ada beberapa bagian biasanya. Ada Backend Developer yang bertugas untuk membuat kode yang berfungsi untuk menjalankan beberapa operasi yang ada pada aplikasi. Kemudian ada Frontend Developer yang berfokus pada slicing/coding tampilan dari aplikasi. Selain itu ada juga Database Administrator, DevOps, dan lainnya.

Dalam programming juga terdapat banyak sekali teknologi yang bisa dipakai seperti Java, Kotlin yang lebih banyak diimplementasikan pada aplikasi berbasis mobile. Ada juga PHP, Ruby yang lebih banyak digunakan untuk aplikasi berbasis web. Jadi pastikan ketika ingin mendevelop sebuah aplikasi gunakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dari aplikasi yang akan dibangun.

Untuk menjadi programmer, kamu butuh waktu yang lama dalam belajar dan akan terus belajar. Karena menjadi programmer akan lebih banyak melakukan problem solving dari bug-bug atau error yang muncul ketika proses development.

Kesimpulan

Tahapan-tahapan diatas merupakan tahapan bagaimana cara bikin aplikasi yang sangat umum digunakan beberapa orang. Yang pasti dalam implementasinya tidak memudah membuat file hello world saja ya. Dari beberapa tahapan yang mimin tulis diatas saja sudah pasti membutuhkan System Analyst, UI/UX Designer, Developer dan biasanya seorang IT Project Manager yang bertugas untuk mengkoordinir semua jobdesk dari setiap lini. Otomatis ketika akan membangun sebuah aplikasi lebih baik bekerja dalam tim.

Tapi apakah mungkin satu orang bisa memiliki semua keterampilan diatas? Sangat mungkin. Tetapi akan membutuhkan effort lebih karna akan semakin banyak hal yang perlu dipelajari dan akan membutuhkan waktu yang lebih lama ketika pengerjaan project aplikasi tersebut.

Mungkin itu saja gaes tips dari mimin. Semoga bermanfaat ya!