Hai coders, apakah kamu tau apa itu fintech dan kegunaanya pada perkembangan teknologi di system keuangan. Mungkin kamu sering bertransaksi melalui dompet digital misalnya Gopay, Ovo, Shoppe Pay, Dana dan sejenisnya. Nah itu juga bagian dari produk fintech. Selain itu jika kamu sering menggunakan M-Banking itu merupakan salah satu produk dari fintech juga.
Fintech sendiri lahir karena keresahan masyarakat dalam melakukan transaksi. Transaksi konvensional membutuhkan waktu yang lebih lama, selain itu keamanan pada transaksi konvensional juga rawan terjadi. Contohnya saat kamu ingin membeli barang yang harganya jutaan tetapi memakai uang cash, kamu akan lebih khawatir jika terjadi hal yang tidak diinginkan karena membawa uang begitu banyaknya.
Apabila kamu menggunakan fintech keamanan lebih terjamin. Kamu membeli barang dimanapun tidak usah membawa uang yang banyak. Cukup dengan handphone atau scan kamu bisa membeli barang yang kamu mau tanpa takut dicuri, dirampok, dll. Kemudahan inilah yang mendorong terbentuknya produk fintech seperti M-Banking dan dompet digital.
BACA JUGA : Apa Kegunaan Big Data Untuk Masa Depan? Berikut Definisi, Peran, Manfaat Dari Big Data.
Apa Itu Fintech?
Untuk menjawab apa itu fintech, Fintech atau Financial Technology merupakan Penggabungan antara finansial dan teknologi dengan tujuan untuk memberikan solusi yang inovatif terhadap bisnis yang ada. Mengutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fintech adalah sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi. FinTech memiliki model bisnis yang menjanjikan lebih banyak fleksibilitas, keamanan, dan efisiensi, karena memanfaatkan aplikasi atau website yang bisa diakses secara online.
Teknologi Fintech
Fintech hadir guna untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi. Transaksi bisa dilakukan dengan hanya menggunakan smartphone sehingga transaksi lebih cepat, aman dan nyaman. Fintech juga didukung beberapa teknologi yang berguna untuk membuat produk fintech lebih aman. Teknologi tersebut adalah Blockchain, SmartContract, AI, Biometric.
Menurut wikipedia, blockchain adalah record (basis data) yang terus berkembang, disebut block, yang terhubung dan diamankan menggunakan kriptografi. Apabila data sudah dimasukkan kedalam blockchain maka data tersebut tidak akan mudah untuk dihapus dan diubah. Data akan bisa diedit apabila memasukkan kode tertentu. Hal ini mirip seperti kita mau transfer uang yang memerlukan pin ATM. Ini dilakukan agar keamanan data keuangan lebih terjamin. Kita bisa nih spiil teknologi blockchain di lain waktu.
Kegunaan Fintech
Setelah tahu apa itu fintech, selanjutnya kita akan bahas kegunaannya. Fintech memberikan manfaat pada sistem keuangan di masyarakat antara lain:
1. Lebih Mudah Dalam Melakukan Transaksi Keuangan
Dengan adanya fintech anda tidak perlu repot repot membawa banyak uang untuk membeli barang. Selain itu anda dapat melakukan transaksi keuangan diamanapun dan kapanpun tanpa harus pergi ke Bank maupun ATM.
2. Pertumbuhan Ekonomi Lebih Cepat
Pertumbuhan ekonomi lebih cepat bisa dilihat dari perkembangan dompet digital di Indonesia. Contoh saat kita menjual barang di marketplace, kita bisa menjual barang dan melakukan transaksi ke banyak konsumen dengan cepat dan mudah. Selain itu pembayaran dengan dompet digital mempercepat transaksi sehingga konsumen lebih mudah dan nyaman.
3. Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
Karena ekonomi tumbuh ekonomi lebih cepat maka taraf hidup masyarakat juga meningkat. Masyarakat jadi lebih mudah melakukan penjualan dan pembelian sehingga perputaran uang lebih cepat dan mudah dilakukan.
Jenis-jenis Fintech
Fintech di Indonesia memiliki beberapa jenis seperti:
- Peer to Peer Landing
Peer to peer landing merupakan jasa keuangan yang menyediakan peminjaman dana atau modal kepada pelaku usaha. Fintech ini membantu agar dapat memperoleh modal dengan cepat. Contoh aplikasinya adalah Amartha, AkuLaku, Cicil, dll.
- Crowdfunding
Crowd funding adalah fintech yang bergerak dibidang donasi. Fintech ini akan mempertemukan para pencari donasi dengan pemberi donasi. Selain itu juga digunakan oleh para pelaku bisnis untuk mencari investor. Contoh KitaBisa.
- E-Wallet
E-Wallet atau biasa kita sebut dompet digital merupakan produk fintech yang digunakan untuk menyimpan uang layaknya sebuah dompet. Tujuan dari produk ini adalah memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi keuangan. Contoh E-Wallet adalah Dana, Gopay, OVO, Shoppee Pay, Link Aja, dll.
- Digital Banking
Digital Banking adalah Produk Fintech dari sebuah Bank agar dapat melakukan transaksinya dilakukan secara digital. Contohnya: Jenius, BRIMO, BCA Mobile, BNI Mobile.
- Investasi
Produk fintech yang bergerak dibidang investasi atau saham seperti Bibit, Ajaib, Indodax, dll.
- Payment Gateway
Payment Gateway adalah system fintech yang melakukan otorisasi pembayaran melalui transaksi online. Contohnya MidTrans, Paypal.
BACA JUGA : 5 Bahasa Pemrograman Android dan Penjelasannya
Fintech di Indonesia
Indonesia memiliki dasar hukum yang mengatur fintech di Indonesia sebagai berikut:
- Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran
- Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP perihal Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital
- Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik
Fintech di Indonesia diawasi oleh Lembaga yang Bernama OJK atau Otoritas Jasa dan Keuangan. Pastikan kamu menggunakan produk fintech yang telah terdaftar di OJK. Karena jaman sekarang banyak aplikasi fintech yang merugikan penggunanya. Jadi selalu berhati hati dan lebih teliti dalam melakukan transaksi secara online.
Gimana coder, sudah tahu ya apa itu fintech? Menurut Coders, apa itu fintech dan apakah fintech dapat dikembangkan lagi menjadi lebih aman dan nyaman? Jawab di kolom komentar.
